Kamis, Desember 18, 2014

Jokowi Janji Bangun Rel Kereta Api di Papua pada 2015 Senin, 8 Desember 2014 | 16:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo berjanji akan memulai kajian pembangunan rel kereta api di Papua pada 2015. Saat kajian selesai, pembangunan akan langsung berjalan demi meningkatkan produktivitas dan menggenjot pertumbuhan ekonomi di provinsi tersebut.
"Studi mengenai jalur kereta api di Papua akan kita mulai tahun depan. Dari unsur Bappeda diharapkan semua membantu agar bisa cepat selesai pembangunan jaringan rel di sana," kata Jokowi, saat melakukan telekonferensi dengan perwakilan kepala daerah dari wilayah Indonesia timur, di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (8/12/2014).
Jokowi berharap kajian pada pembangunan rel kereta api di Papua itu akan rampung dalam enam bulan. Dengan begitu, pembangunannya dapat mulai direalisasikan pada semester kedua 2015.
"Paling tidak studinya enam bulan selesai dan dilanjutkan pembangunannya," ujar Jokowi.
Ia melanjutkan, pembangunan rel kereta di Papua adalah untuk memudahkan pengiriman logistik dari pelabuhan ke wilayah lain di Papua. Kemudahan pengiriman barang akan berkorelasi dengan turunnya harga dan meningkatnya daya beli masyarakat setempat.
Selain pembangunan rel kereta api, dalam kesempatan itu, Jokowijuga menyinggung rencana pemerintah menghidupkan kembali bandar udara di Biak. Ia akan menugaskan Angkasa Pura I untuk menindaklanjuti.
"Airport di Biak, kita lihat tahun depan. Kita ingin Papua tahun depan itu paling tidak jalur rel kereta api bisa segera dimulai, dan terkait tol laut pelabuhan di sana juga akan dibangun," ujarnya.
Saat menggelar telekonferensi, Presiden Jokowi didampingi Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Sementara itu, perwakilan kepala daerah wilayah Indonesia timur diwakili oleh Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, Provinsi Maluku, dan Provinsi Maluku Utara. Empat provinsi itu merupakan peserta dalam Musrenbang Regional yang dipimpin oleh Kepala Bappenas Andrinof Chaniago.
======================================================================== Ulasan Pribadi :
Sebagai Orang Pernah Tinggal di Wilayah Indonesia Timur  Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat dan Sangat Mencintai Papua , apa yang Bapak sampai kan artikel di atas sepertinya terlalu cepat dan terlalu menjanjikan kepada saudara Kita di Indonesia Timur, Janji Janji seperti ini bukan hanya jaman sekarang saja sdh dari jaman dulu, dan Menurut kami  sebaik nya sebelum di Publikasi cobalah di study lapangan dulu apakah Bapak yakin tahun 2015 akan di Kerjakan, Masalah Infrastruktur,  Masalahnya Besar sering Terkendala Pembebasan lahan, apakah bisa selesai hanya dalam jangaka waktu 1 tahun, Jangan kan di papua sepertinya di jawa juga belum tentu bisa selesai.
    Ada beberapa Kasus masalah Infrastruktur di Papua yang Sering Jadi Kendala, yaitu Tanah, pemda Setempat sepertinya tau akan Masalah ini Bukan Mereka Pemda Diam tapi masalah Tanah di Papua sangat Berbeda dengan di jawa, jangan semua di Bilang mudah saja dan Terus di janjikan Pada Orang papua, ini menurut saya Masalah Besar, ada Baik nya Di Pelajari dulu, Baru di Publikasikan. Jalan Kereta dari tahun dulu sdh di wacanakan. Rute Jayapura ke sarmi, dan Manokwari ke sorong.  
Saran Saya.
 Transportasi di papua ideal nya dengan Pesawat Terbang, sebaiknya Pemerintah Pusat mengembangkan Bagaimana  Cara nya Transportasi Murah dengan Pesawat Terbang. Karena  di papua  Pesawat Bukan Barang   Lux  untuk Pesawat, Ukuran Taxi saja Dengan Mitsubhisi Pajaro, kalau di jawa Mobil Mahal di Wilayah Kami TAXI.


Minggu, Desember 14, 2014

Cara Mengakses Internet Gratis dengan Wi-Fi di Maluku | Tribun-Maluku.com | Berita dan Informasi Seputar Maluku Terkini

Internet Indonesia Paling Aman Ke-13 Dunia

KOMPAS.com - Indonesia berada di peringkat ke-13 dalam daftar indeks keamanan cyberglobal. Daftar yang dirilis International Telecommunication Union (ITU) dan ABI Research tersebut meliputi 193 negara di dunia.

"Dari sekitar 193 negara yang di ukur tingkat keamanan cyber-nya oleh badan telekomunikasi dunia atau ITU, Indonesia menempati peringkat ke-13," kata Ketua Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII) Rudi Lumanto di Jakarta, Kamis (11/12/2014).

Ia mengatakan wakil Asia yang masuk dalam peringkat lima terbaik dunia hanya Malaysia, yang menduduki peringkat ketiga bersama Australia atau hanya satu peringkat di bawah Amerika dan Kanada.

Malaysia bahkan sanggup mengalahkan Jepang dan Korea dalam penilaian ini.

"Ada lima komponen utama yang dinilai dalam indeks ini yaitu ukuran legal, ukuran teknis, ukuran kelembagaan, peningkatan kapasitas, dan kerja sama," katanya.

Ia menjelaskan, penilaian legal meliputi kelengkapan regulasi terkait kejahatan cyber dan ukuran teknis antara lain dilihat dari ada tidaknya organisasi semacam CERT/CIRT/CSIRT beserta standar dan penerapannya.

Rudi melanjutkan, ukuran kelembagaan dilihat dari kebijakan terkait kelembagaan, peta jalan pengelolaan, badan atau lembaga yang bertanggung jawab dan tolok ukur nasional sementara peningkatan kapasitas dilihat dari ada tidaknya pengembangan standar, sumber daya manusia terampil, sertifikasi profesional, dan sertifikasi kelembagaan.

Sementara ukuran kerja sama dinilai dari ada tidaknya kerja sama dalam negeri, kerja sama antar-lembaga, kerja sama swasta dan pemerintah serta kerja sama internasional.

Di Indonesia, ID-SIRTII juga merilis laporan tahunan keamanan cyber dalam acara National Security Day di Bandung pada November 2014.

"Sejumlah ruang lingkup itu seperti jumlah serangan cyber dan karakteristiknya di Indonesia, kegiatan pembangunan CERT, kegiatan peningkatan kapasitas dan kegiatan kerja sama, yang semua ini hanya masuk dan berkontribusi pada tiga ukuran Global Cyber Security Index," katanya.

Menurut laporan tahunan ID-SIRTII tersebut, Indonesia yang mendapat serangan cyber lebih dari 42 juta sepanjang 2014 dan berisiko besar terkena dampak keamanan cyber yang lemah.
Sumber: ANT
Editor: Reza Wahyudi

Senin, Desember 08, 2014

Destinasi :: Travel :: Readersdigest.co.id

Agatz, Kota di Atas Jembatan :: Travel :: Readersdigest.co.id



Agatz, Kota di Atas Jembatan :: Travel :: Readersdigest.co.id
Posting Lama ►
 

INDONESIA TIMUR NETWORK

Kami lebih pengalaman di Indonesia Timur, untuk Pengerjaan sarana Telekomunikasi.

Indonesia Timur Network

Office Papua : Jl Raya Abepura Kota raja Jayapura Selatan
99351 Kota Jayapura Indonesia
Telepon : +62 967 582229
Email : Sejahtera.Pulauku@gmail.com

INDONESIA TIMUR NETWORK

Dengan sumber Manusia yang semua Putra Dearah, Maka kami ada di setiap kabupaten di Wilayah Indonesia Timur.
Prop. Papua, Papua Barat, Maluku,Maluku Utara

Copyright 2013 INDONESIA TIMUR NETWORK Template by Indonesia Timur . Powered by Blogger